Macam-macam Fungsi Sistem Jaringan pada Tumbuhan
- Sebuah sistem jaringan pada tumbuhan mengandung satu atau lebih jaringan. Satu unit sistem jaringan tersebut akan tersusun menjadi sebuah unit yang memiliki suatu fungsi. Setiap organ pada tumbuhan terdiri atas tiga sistem jaringan, yaitu sistem jaringan epidermis (jaringan pelindung), sistem jaringan pembuluh, dan sistem jaringan dasar (Campbell, et al, 2006: 630). Ketiga sistem jaringan ini saling berhubungan pada setiap organnya. Namun, letak serta ciri khusus sistem jaringan pada setiap organ akan berbeda-beda. Perhatikan gambar berikut, jaringan epidermis, epidermis bawah, jaringan dasar dan jaringan pembuluh.
1. Sistem Jaringan Epidermis. Epidermis berasal dari kata epi yang artinya luar atau tepi dan dermis yang artinya kulit atau lapisan. Epidermis dapat diartikan sebagai kulit terluar. Seperti pada hewan, lapisan epidermis pada tumbuhan berada di bagian luar organ yang dilapisinya. Lapisan sel epidermis tersusun rapat tanpa ruang antarsel. Pada jenisjenis tumbuhan tertentu, sel-sel pada epidermis dapat bermodifikasi membentuk rambut, kelenjar, duri, atau serat. Epidermis pada beberapa jenis tumbuhan juga menyekresikan lapisan lilin untuk mencegah penguapan air yang berlebihan. Lapisan lilin tersebut dinamakan kutikula. Fungsi utama jaringan epidermis adalah sebagai pelindung jaringan-jaringan lain yang berada di bawahnya. Namun demikian, ada beberapa bentuk modifikasi sel-sel epidermis yang tidak berkaitan dengan fungsi perlindungan, misalnya sebagai berikut.
3. Sistem Jaringan Dasar. Jaringan yang tidak termasuk sistem jaringan epidermis dan sistem jaringan pembuluh, membentuk sistem jaringan dasar. Sistem jaringan dasar ini banyak mengisi bagian dalam tumbuhan muda di antara epidermis dan sistem jaringan pembuluh. Pada batang, sistem jaringan dasar yang berada di bagian dalam jaringan pembuluh disebut empulur, sedangkan di bagian luar disebut korteks. Namun, pada batang monokotil, sistem jaringan dasar tidak dibedakan atas empulur dan korteks (Gambar 2.7). Pada akar, sistem jaringan pembuluh membentuk silinder pusat yang berisi jaringan pembuluh. Sistem jaringan dasar pada akar, seluruhnya berupa korteks. Bagian paling dalam korteks berupa endodermis. Jaringan endodermis membatasi korteks dengan silinder pusat. Sistem jaringan dasar pada daun disebut mesofil. Mesofil berada di antara epidermis atas dan epidermis bawah. Mesofil mengandung sel parenkim dengan banyak kloroplas. Pada daun tumbuhan monokotil maupun dikotil, terdapat sistem jaringan pembuluh berupa pembuluh daun.
- Sebuah sistem jaringan pada tumbuhan mengandung satu atau lebih jaringan. Satu unit sistem jaringan tersebut akan tersusun menjadi sebuah unit yang memiliki suatu fungsi. Setiap organ pada tumbuhan terdiri atas tiga sistem jaringan, yaitu sistem jaringan epidermis (jaringan pelindung), sistem jaringan pembuluh, dan sistem jaringan dasar (Campbell, et al, 2006: 630). Ketiga sistem jaringan ini saling berhubungan pada setiap organnya. Namun, letak serta ciri khusus sistem jaringan pada setiap organ akan berbeda-beda. Perhatikan gambar berikut, jaringan epidermis, epidermis bawah, jaringan dasar dan jaringan pembuluh.
Gambar 2.7 Tiga sistem jaringan tumbuhan. Setiap organ tumbuhan terdiri dari tiga sistem jaringan.
1. Sistem Jaringan Epidermis. Epidermis berasal dari kata epi yang artinya luar atau tepi dan dermis yang artinya kulit atau lapisan. Epidermis dapat diartikan sebagai kulit terluar. Seperti pada hewan, lapisan epidermis pada tumbuhan berada di bagian luar organ yang dilapisinya. Lapisan sel epidermis tersusun rapat tanpa ruang antarsel. Pada jenisjenis tumbuhan tertentu, sel-sel pada epidermis dapat bermodifikasi membentuk rambut, kelenjar, duri, atau serat. Epidermis pada beberapa jenis tumbuhan juga menyekresikan lapisan lilin untuk mencegah penguapan air yang berlebihan. Lapisan lilin tersebut dinamakan kutikula. Fungsi utama jaringan epidermis adalah sebagai pelindung jaringan-jaringan lain yang berada di bawahnya. Namun demikian, ada beberapa bentuk modifikasi sel-sel epidermis yang tidak berkaitan dengan fungsi perlindungan, misalnya sebagai berikut.
- Modifikasi membentuk stomata pada permukaan daun (Gambar 2.8). Stomata sangat penting untuk menunjang proses respirasi dan fotosintesis.
- Modifikasi membentuk lentisel, yaitu daerah di lapisan gabus dengan susunan sel yang cukup renggang. Lentisel berperan dalam pertukaran gas di batang.
- Modifikasi membentuk rambut akar. Rambut akar adalah perluasan sel epidermis yang berfungsi mengoptimalkan penyerapan air dan mineral dari dalam tanah.
Gambar 2.8 Stomata pada daun. Stomata merupakan modifikasi epidermis daun.
Jaringan epidermis ini
berada paling luar pada alat-alat tumbuhan primer seperti akar, batang
daun, bunga, buah, dan biji. Epidermis tersusun atas satu lapisan sel
saja. Bentuknya bermacam-macam, misalnya isodiametris yang memanjang,
berlekuk-lekuk, atau menampakkan bentuk lain. Epidermis tersusun sangat
rapat sehingga tidak terdapat ruangan-ruangan antarsel. Epidermis
merupakan sel hidup karena masih mengandung protoplas, walaupun dalam
jumlah sedikit. Terdapat vakuola yang besar di tengah dan tidak
mengandung plastida.
Penebalan-penebalan yang
terjadi pada membran sel epidermis biasanya merupakan penebalan sekunder
yang terdiri atas selulosa yang berwujud sebagai garis-garis lamela.
Pada tanaman kering (xerophita), penebalan tidak hanya mengandung
selulosa saja, tetapi juga mengandung zat kitin. Selain itu, pada
membran sel yang saling berhadapan dengan udara lingkungannya, umumnya
penebalan semakin tebal karena adanya lapisan kutikula sehingga sel-sel
epidermisnya menjadi sulit untuk dilalui air dan penguapan menjadi
terbatas. Pada tumbuhan air (hidrophita), membran selnya tidak
mengandung zat kitin maupun kutikula, kadang-kadang mengandung lemak dan
damar.
Pada tumbuhan tertentu,
lapisan epidermis selain mengandung kutikula juga mengandung lapisan
lilin yang tidak dapat ditembus air. Pada tumbuhan golongan Gramineae,
Cyperaceae, Equistinae, memiliki permukaan yang keras dan kaku. Ini
disebabkan adanya zat-zat karbonat dan kersik pada sel-sel epidermis.
Pada tumbuhan Ficus elastica terdapat hidrodermis yang bisa berfungsi
sebagai tempat penyimpanan air. Sel-sel initial epidermis sebagian dapat
berkembang menjadi alat-alat tambahan lain yang sering disebut derivat
epidermis, seperti stomata, trikoma, dan sel kipas.
1) Stomata
Stomata adalah celah yang
terdapat pada epidermis organ tumbuhan. Pada semua tumbuhan yang
berwarna hijau, lapisan epidermis mengandung stomata paling banyak pada
daun. Stomata terdiri atas bagian-bagian yaitu sel penutup, bagian
celah, sel tetangga, dan ruang udara dalam. Sel tetangga berperan dalam
perubahan osmotik yang menyebabkan gerakan sel penutup yang mengatur
lebar celah. Sel penutup dapat terletak sama tinggi dengan permukan
epidermis (panerofor) atau lebih rendah dari permukaan epidermis
(kriptofor) dan lebih tinggi dari permukaan epidermis (menonjol). Pada
tumbuhan dikotil, sel penutup biasanya berbentuk seperti ginjal bila
dilihat dari atas. Sedangkan pada tumbuhan rumput-rumputan memiliki
struktur khusus dan seragam dengan sel penutup berbentuk seperti halter
dan dua sel tetangga terdapat masing-masing di samping sebuah sel
penutup.
2) Trikoma
Trikoma terdiri atas sel
tunggal atau banyak sel. Struktur yang menyerupai trikoma, tetapi tidak
besar dan terbentuk dari jaringan epidermis atau di bawah epidermis
disebut emergensia, sedangkan apabila terbentuk dari jaringan stele
disebut spina. Peranan trikoma bagi tumbuhan, antara lain sebagai
berikut.
a) Trikoma yang terdapat pada epidermis daun berfungsi untuk mengurangi penguapan.
b) Menyerap air serta garam-garam mineral.
c) Mengurangi gangguan hewan.
2. Sistem Jaringan Pembuluh. Sistem
jaringan pembuluh terdiri atas jaringan xilem dan floem. Sistem
jaringan ini mengangkut zat-zat ke seluruh bagian tumbuhan. Penjelasan
mengenai xilem dan floem telah Anda pelajari sebelumnya. Masih ingatkah
Anda fungsi xilem dan floem?3. Sistem Jaringan Dasar. Jaringan yang tidak termasuk sistem jaringan epidermis dan sistem jaringan pembuluh, membentuk sistem jaringan dasar. Sistem jaringan dasar ini banyak mengisi bagian dalam tumbuhan muda di antara epidermis dan sistem jaringan pembuluh. Pada batang, sistem jaringan dasar yang berada di bagian dalam jaringan pembuluh disebut empulur, sedangkan di bagian luar disebut korteks. Namun, pada batang monokotil, sistem jaringan dasar tidak dibedakan atas empulur dan korteks (Gambar 2.7). Pada akar, sistem jaringan pembuluh membentuk silinder pusat yang berisi jaringan pembuluh. Sistem jaringan dasar pada akar, seluruhnya berupa korteks. Bagian paling dalam korteks berupa endodermis. Jaringan endodermis membatasi korteks dengan silinder pusat. Sistem jaringan dasar pada daun disebut mesofil. Mesofil berada di antara epidermis atas dan epidermis bawah. Mesofil mengandung sel parenkim dengan banyak kloroplas. Pada daun tumbuhan monokotil maupun dikotil, terdapat sistem jaringan pembuluh berupa pembuluh daun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar