Minggu, 08 September 2013


Misteri Hewan Mamalia Mampu Bertahan di Air

Ahmad Luthfi - Okezone
Browser anda tidak mendukung iFrame
Jum'at, 14 Juni 2013 13:31 wib
detail berita
(Foto: Guardian)
LONDON - Beberapa hewan yang hidup di air seperti paus atau singa laut, merupakan hewan mamalia yang bernafas menggunakan paru-paru. Ilmuwan University of Liverpool mengungkap bagaimana hewan ini bisa menahan nafas dalam waktu yang lama di air.


Dilansir BBC, Jumat (14/6/2013), ilmuwan mengklaim telah berhasil memecahkan misteri dari salah satu adaptasi ekstrem di kerajaan hewan. Mereka menjelaskan bagaimana mamalia air bisa menyimpan oksigen dan menahan nafasnya dalam air hingga satu jam lamanya.

Tim ilmuwan mempelajari myoglobin, yang merupakan protein penyimpan oksigen dalam otot mamalia. Myoglobin umumnya ditemukan pada mamalia air seperti paus dan anjing laut.

Dengan protein penyimpan oksigen tersebut, memungkinkan hewan untuk mengemas sejumlah besar oksigen dalam otot mereka secara alamiah. Temuan ini dipublikasikan pada jurnal Science.

Michael Berenbrink dari Institute of Integrative Biology di University of Liverpool terlibat langsung dalam studi. Ia mengatakan, ilmuwan telah lama bertanya-tanya bagaimana mamalia laut berhasil mengemas begitu banyak protein penting ke dalam tubuh mereka.

"Pada konsentrasi yang cukup tinggi, protein cenderung untuk tetap bersatu. Jadi, kami mencoba untuk memahami bagaimana anjing laut dan paus mengembangkan konsentrasi  tinggi dari protein ini dalam otot mereka," jelas Michael.

Tim mengambil myoglobin murni dari otot hewan mamalia. Mereka meneliti myoglobin dari sapi yang hidup di darat, hewan semi-akuatik serta hewan laut seperti paus sperma.

Penelitian yang dipimpin Scott Mirceta ini menelusuri perubahan myoglobin pada mamalia. Peneliti juga mempelajari evolusi awal hewan tersebut pada 200 juta tahun lalu.

Memahami bagaimana mamalia ini bisa menyimpan sejumlah besar oksigen, diharapkan dapat melahirkan penelitian lanjutan terkait bidang riset medis. Peneliti berharap bisa mengembangkan cairan pembawa oksigen yang bisa digunakan untuk mensuplai oksigen dalam keadaan darurat ke jaringan tubuh manusia, ketika transfusi darah tidak memungkinkan. (fmh)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar